Beras PKH Milik Supplier CV AJA di Bawah Standar Premium

Redaksi

Selasa, 22 Februari 2022 - 19:16 WIB

PRINGSEWU – Beras Premium yang disalurkan untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Program Keluarga Harapan (PKH) diduga sarat mainan supplier di kube Pari 2 (Dua) bertempat di Pekon Sinar Baru, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu.

Item yang menjadi mainan supplier yakni, beras premium yang hampir berubah warna. Namun, sejumlah KPM sempat menerima dan mengkonsumsi beras yang disalurkan melalui kube setempat.

Beras dibawah standar premium hampir berwarna kusam itu disalurkan di Bulan Januari, Tahun 2022.

Usut punya usut, dan media ini mendapatkan petunjuk dari sumber informasi dari kube pari dua, supplier ditempatnya atas nama CV Arjuna Jaya Abadi (AJA).

Hal itu, diungkapkan oleh warga KPM Kube 2 yang namanya minta disingkat, sebut saja DN kepada sejumlah awak media menjalankan, bahwa bantuan beras yang di terima tersebut sedikit berbau dan terlihat seperti kusam.

Beras yang di salurkan Kube Padi 2 dari Program Keluarga Harapan.

“Tidak seperti bantuan sebelumnya, sekarang berasnya dalam kantong ada dua warna, bahkan, saat dimasak tercium seperti bau dan seperti berwarna pucat,”ungkap DN, saat dikonfirmasi, Selasa (22/2/2022).

Terpisah di Hari yang sama, Ketua Kube Pahri 2 membenarkan adanya kwalitas beras yang di bagikan kepada KPM seperti itu kondisinya. Alasannya, stock beras di gudang sedang kosong.

“beras itu memang jelek kwalitasnya, dan saya juga sudah jelaskan ke KPM soal kondisi beras yang akan diterima,”kilah Musinah.

Masih kata dia, Pihaknya bersama supplier sempat mencari untuk ketersediaan beras, ternyata, stok beras dengan kwalitas baik di gudang Sukoharjo tidak ada.

Dalam Satu Kantung Beras Ada Dua Warna, Beras tersebut dipasok oleh supplier CV AJA yang di salurkan melalui Kube Padi 2 dari Program Keluarga Harapan.

“Saya mencari bareng sama Made selaku supplier dan pemilik CV tersebut, tapi hasilnya sama aja, di gudang kosong tidak ada stock beras. Karena saat itu, di gudang juga belum ada padi untuk digiling,”terangnya. (Agus Supriyadi)

Artikel ini telah dibaca 233 kali

Baca Lainnya