Kepsek SDN 1 Tekad Diduga Kocok Bekem Penggunaan Dana BOS

Kamis, 24 Maret 2022 - 08:30 WIB

TANGGAMUS – Sriyati, S.pd, Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Tekad, Kecamatan Pulau Panggung, Kabupaten Tanggamus, diduga kocok bekem dalam merealisasikan kegiatan di SDN setempat.

Kepsek SDN 1 Tekad terkesan tidak nyaman alias risi saat dikonfirmasi mengenai realisasi sejumlah item kegiatan yang bersumber dari dana Bantuan Operasinal Sekolah (BOS).

Mantan Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 1 Gedung Agung ini, tidak diragukan lagi cara mengelola dana BOS. Bahkan, Sriyati mempertanyakan maksud dan tujuan wartawan media ini.

“Ini dalam rangka apa ya, kok dateng-dateng nanya hal itu,”ujar Sriyati, Selasa (22/3/2022).

Informasi yang dihimpun wartawan media ini, di SDN 1 Tekad, dan SDN 1 Gedung Agung dimasa ia memimpin terindikasi adanya dugaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) di sejumlah item kegiatan yang direalisasikan sejak Tahun Ajaran 2019/2020 hingga Tahun Ajaran 2020/201 lalu.

Pasalnya, menurut narasumber yang di miliki media ini. Dana BOS leguler terhitung dalam ajaran baru 2019/2020 dan ajaran baru 2020/2021 tersebut patut diduga menjadi ladang basah oknum Kepala sekolah. Karena, Tahun 2020 dan Tahun 2021 masih pandemi Corona Virus Disease -19 (Corona Virus-19).

“Dimasa pandemi Covid-19 pembelajaran tatap muka (PTM) diliburkan di semua sekolah secara berjenjang, maka, kita perlu mengungkap soal keterbukaan informasi publik. Agar dana BOS dalam penggunaannya tidak diselewengkan”,kata Narasumber media ini yang mewanti-wanti namanya tidak ditulis.

Wabah Covid-19 masih tinggi di Tahun tersebut, namun, sejumlah kegiatan belanja barang dan jasa serta kegiatan lainnya di sekolah setempat tetap berjalan dengan massive.

Diantara kegiatan yang direalisasikan yakni, kegiatan pemeliharaan sekolah, kegiatan asesmen, kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler serta pembayaran guru honor.

Akan tetapi, Kepsek SDN 1 Tekad membantah jika dimasa pandemi Covid-19 mini kegiatan.

“Kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler ditiadakan karena Covid”, kata Sriyati.

Kegiatan belajar mengajar dimasa pandemi Covid-19, sambung Erni Suharti menjelaskan, pihaknya tetap menjalankan kegiatan pembelajaran kepada siswa secara daring.

Selain itu, pihaknya melakukan pembelajaran secara dor to dor dijalankan dari rumah kerumah siswa.

Saat disinggung mengenai kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan kegiatan asesmen. Sriyati mengatakan, tidak etis menanyakan hal tersebut.

“Kegiatannya ada daring, dari rumah kerumah dan tetap dianggarkan. Tapi maaf ya, kalau masalah anggarannya tidak bisa terperinci, karena tidak etis untuk menjawab hal itu,”ucapnya.

kendati demikian, Sriyati tetap kekeuh jika ditempatnya tidak menganggarkan apa yang tertera di item yang disebutkan.

Kemudian Sriyati juga membantah, ditempatnya (SDN 1Tekad) tidak merealisasikan untuk item anggaran seperti, pengembangan perpustakaan dan pembayaran guru tenaga honor.

“Untuk perpustakaan tidak ada, karena, alasannya, tidak ada lahannya. Untuk guru honor mereka dianggarkan melalui honor daerah (Honda), jadi sekolah tidak menganggarkan”,terangnya.

Dari sumber data yang dimiliki media ini, ada indikasi maladministrasi dalam laporan pertanggungjawaban penggunaan dana BOS T.A 2019/2020 dan T.A 2020/21.

Tercatat dalam sumber informasi soal dugaan maladministrasi dalam penggunaan dan LPj dana BOS.

Hasil tangkap layar screenshot SDN 1 Tekad merealisasikan sejumlah anggaran dimasa pandemi Covid-19.

SDN 1 Tekad merealisasikan sejumlah dana BOS melalui Bank Pembangunan Daerah (BPD) Lampung dengan 38900x5xx5x52 a/n SDN 1 TEKAD dengan nomor SP2D : 200171302006505 yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan Tanggal 30, September, 2020. Di Tahun ajaran tersebut, Pagu anggaran dalam 1 Tahun sebesar Rp 242.100.000 dengan jumlah siswa 269.

Nilai yang disalurkan di tahap 1 gelombang 2 sebesar Rp 72.630.000.

Dari jumlah diatas SDN 1 Tekad merealisasikan dana BOS diantarnya, pengembangan perpustakaan sebesar Rp. 2.800.000,- dan administrasi kegiatan sekolah
Rp. 34.058.080,-.

Selain itu, Kepsek melalui bendahara dan operator sekolah merealisasikan, pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan sebesar Rp 1.200.000,-.

Kemudian, di tahap itu juga, SDN 1 setempat melakukan belanja langganan daya dan jasa
Sebesar Rp 15.779.420,-.

Meski pandemi Covid-19 SDN 1 Tekad melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah
sebesar Rp 8.592.500,-

Selanjutnya, SDN 1 Tekad merealisasiakan penyediaan alat multi media pembelajaran Rp. 2.600.000,- dan belanja untuk pembayaran honor sebesar Rp 7.600.000,-.

Cukup disayangkan, kerisihan Kepsek setempat terhadap wartawan media ini cukup nampak dengan kalimat verbal.

“Tapi maaf ya mas, saya belum shalat dan belum makan”, ucapnya.

Sampai berita ini ditayangkan, sesuai dengan pedoman pemberitaan, media Ilustrasi.net masih menunggu hak jawab dan klarifikasi terkait kebenaran informasi tersebut. (Maskur)

Artikel ini telah dibaca 395 kali

Baca Lainnya